Minggu, 01 April 2012

Mati bisu

Aku terjebak dalam gerombolan jiwa-jiwa yang terbungkam
Mayat-mayat penasaran hidup dalam dendam
Menagih janji yang kian lama didustai

Dibawah angsana nyinyir nyanyian manis kudengar
Meninabobokan mayat-mayat hidup
Tidur dalam pesta pora dansa
Menari menyanyi diatas riuh hijau angsana


Ketika angsana mulai sunyi mayat meradang
Angsana tak lagi hijau tak lagi bersuara
Mereka terbangun dalam dendam
Mengerat-erat angsana
Menagih bilur kesejukan yang tak lagi ada

Aku hanya terpaku dari kejauhan
Memandang tragisnya cerita antara janji dan dusta

Angsana tetap bungkam
Meski raganya nyaris rebah
Belatung darah nanah kian menggerogoti mayat-mayat
Menjadikannya lumpuh dalam murka

Aku hanya duduk terdiam
Bermimpi jika aku adalah angsana yang berbeda
Tak ingin lagi ada dusta amarah benci dan penghianatan

Tak berdaya dalam dendam
Hingga mereka menjadi mayat
Angsana masih gersang

Surabaya, 1 April 2012

7 komentar:

  1. mbak nurul bahasanya dalem yaa , keren deh .
    ajari dong :(

    BalasHapus
  2. susa untuk dicoment :)
    like this lah rul ..

    BalasHapus
  3. anomim : ini menceritakan tentang mirisnya hidup di tengah kejamnya koruptor, pemerintahan... dst..
    audy : hehe,, ayuuk
    Fandi : makaciih
    Tiyo : :)

    BalasHapus
  4. wah bagus mbak puisinya :) Lanjutkaaannn.. :D

    BalasHapus