Kamis, 20 Desember 2012

KENALI OBESITAS


Obesitas adalah suatu penyakit kelebihan berat badan akibat timbunan lemak berlebih. Hal ini dapat terjadi karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Obesitas bisa menyerang anak-anak maupun dewasa.
Wanita memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi daripada pria karena wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak daripada pria. Selain itu, wanita setelah menikah yang cenderung akan bertambah berat badannya karena pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik dan lainnya. Wanita juga cenderung memiliki kadar aktivitas yang lebih rendah daripada laki-laki, sehingga resiko semakin besar.
Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 obesitas dianggap sebagai lambang kemakmuran, kesuksesan finansial,serta lambang kesehatan. Jika seseorang memiliki kemampuan ekonomi tinggi maka ia memiliki kebebasan untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sehingga nilai pendapatan keluarga berpengaruh pada pola konsumsi. Paradigma masyarakat pada awalnya sehat sama dengan gemuk, karena orang gemuk itu tanda kesuburan dan tidak rentan dari penyakit.

Senin, 10 September 2012

Semua Harus Aku

Aku berkata padamu
Jadilah engkau sejadinya aku
Jadilah engkau sejadinya saya
Jadilah engkau sejadinya ana

Dan lagi aku berkata
Sejadi-jadinya engkau harusnya aku
Sejadi-jadinya engkau harusnya saya
Sejadi-jadinya engkau harusnya ana

Siapa engkau? Aku..!
Siapa engkau? Saya..!
Siapa engkau? Ana..!

Dunia ini, Kursi tertinggi yang aku miliki
Singgasana manusia berjuntai lembah derita
Merajai raja, bersenjatakan paksa
Sudi engkau budak kiranya tunduk tertunduk
Bagai bisu tapi tak bisu


Rabu, 02 Mei 2012

Tragedi Malam Ini

Mataku mulai tertuju lesu ditengah langit malam di akhir April tahun ini. Aku tak berniat mencari apapun dipekatnya awan hitam di atas sana. Aku hanya ingin melihat kesetiaan bulan yang selalu temani bintang-bintang seakan mengorbit angkasa beriringan. Dari detik ke detik kujilati pekatnya malam kali ini seakan menaikkan suhu tubuhku sesudah hujan sore tadi. Aku heran, mengapa bulan tak pernah bosan berada disamping bintang? mengapa bintang rela berbagi hati dengan bintang yang selainnya? mungkin sering kudapati kisah seperti ini dan banyak orang bilang ini adalah "Poligami". Yah, benarkah bulan telah berpoligami dengan bintang-bintang? Jika iya adalah jawabnya, yang jelas aku tak pernah tau bintang mana yang mampu menarik hati bulan pertama kalinya. Aku hanya mampu melihat keharmonisan di antara mereka.Dan jika tidak, mungkin anda bisa mencari tau sendiri apa sebabnya.

Ah, aku ini berbicara apa. Aku seakan tak pernah menyadari bahwa khayalanku begitu menerawang jauh hingga mengabstraksikan kehidupan benda mati (asteroid dkk) seakan memiliki kehidupan sama sepertiku. Namun, yang jelas aku hanya terdiam dengan kemelut yang meletup-letup di penjuru otakku. Ekspresiku kali ini nyaris seperti detektif muda yang sedang menginvestigasi kasus-kasus besarnya. Kubuka mataku lebar-lebar, kuperdengarkan telingaku pada segala kesunyian di malam ini.

Wiiing wiiing wiiing,, PLAK!! Seekor nyamuk tewas tragis di telapak tanganku setelah hinggap di hidung mungilku ini. Pukulan ini seakan mengajakku kembali berpikir tentang aku, bintang, dan bulan malam ini. Berbicara tentang bulan dan keahliannya berlaku adil terhadap bintang-bintang. Tuhan menciptakan segala di dunia ini penuh dengan keharmonisan. Kurasa, dialah arsitek terbaik sepanjang kehidupan berjalan. Ia menggenggam semua yang aku ketahui hanya dengan satu jari.

Minggu, 01 April 2012

Mati bisu

Aku terjebak dalam gerombolan jiwa-jiwa yang terbungkam
Mayat-mayat penasaran hidup dalam dendam
Menagih janji yang kian lama didustai

Dibawah angsana nyinyir nyanyian manis kudengar
Meninabobokan mayat-mayat hidup
Tidur dalam pesta pora dansa
Menari menyanyi diatas riuh hijau angsana

Jumat, 09 Maret 2012

Penantian Percuma

Lihatlah kesana kawan
Wajah pucat yang kian lama menjadi nanar

Lihatlah!

Pandangannya yang mengacuh jauh ke depan
Kabut tebal yang tak sedikitpun bercelah

Lihatlah kawan!

Dalam duduknya ia termangu panjang
Menanti bilur kabut menghilang
Sekali waktu ia berkhayal tentang indahnya taman berkabut
Yang tak sekali pula ia lihat dimatanya

Lihatlah kawan!

Ia duduk hingga tua
Menanti khayalan tanpa rangkaian penggapaian
Membatu bersama usangnya bayangan yang makin berkabut



Tidakkah ia tau nan sadar
Di sisi kiri dan kanannya
Telah hadir kurcaci kurcaci kecil
Yang saling menaiki satu sama lain
Mencoba mencari celah kabut panjang

Hendakkah ia menoleh kawan?
Apakah ia malu dengan keriput yang kian lama menampakkan tuanya
Tubuhnya yang gagah tegap termakan hembus waktu
Dan ia hanya terduduk lesu

Kurcaci itu lebih pintar?
Apakah benar yang gagah terkalahkan olehnya?
Hingga kini,
Ia setia menua bersama khayalan senjanya.

Rabu, 01 Februari 2012

LuKeLuh

Piluku berkeluh
Keluhku tak berpeluh
Keluhku pilu
Lupa tak peluh


Lukaku pilu
Keluh tak laku
Kaku Kaku
Luka Kaku piluku
Suka Suka
Tak Suka keluh
Duka Duka
Dukaku peluh

Kontemporer permainan bunyi..

Minggu, 08 Januari 2012

Senyum Merah Putih

Liburan panjang yang segera berakhir ini tiba-tiba mengingatkanku pada masa ketika aku masih setia dengan seragam merah putihku. Tak tahu mengapa aku dengan tak sengaja mengingatnya, mungkin karena terlalu banyak waktu senggang saat liburan menghampiriku. Yah untuk mengisi waktu luang ini tak ada salahnya jika saya menuangkan sedikit kisah merah putih saya.

Saya di masa merah putih sangatlah berbeda dengan di masa abu-abu saat ini. Jika saat ini saya lebih dikenal dengan sosok akhwat yang tak banyak bicara dengan orang lain jika tak ada perlu dan tak pernah mencoba untuk berbuat konyol seperti masa SD saya.