Kamis, 15 Desember 2011

Danau Lumpur

Danau itu seperti lumpur dari kejauhan
Hanya warna gelap yang memancar diatas air mati
Tak kulihat lagi warna yang dulu pernah kusaksikan
Hanya ular, kerbau, kambing yang berlarian di tepinya
Diantara kegelapan hutan, malam dan mata yang rabun
Aku melihatmu dari jalan tol yang melayang diatasmu
Seperti sebuah mimpi yang akan hilang sebentar lagi
Oleh gelap total tanpa lampu-lampu dan kunang-kunang
Apakah itu sunyi yang meninggalkan luka tanyamu
Sambil kau memeluk lumpur dihatiku
Di tengah danau hanya badai api yang berpusar
Entah darimana datangnya
Dari bumi atau dari angkasa
Bersama ledakan-ledakan waktu
Tak perlu kau tafsirkan lagi
Kita hanya bisa mengingat masa lalu
Tanpa berani membenahi
Karena kenangan adalah nyeri, duri dan karma
Yang akan terbalas nanti setelah janji ditepati
Ketika kau duduk di tepi jurang
Angin senja yang jahat menjambakmu
Kau tercebur dalam danau
Tubuhmu basah dan kotor
Dengan apa harus kau sucikan lagi
Lumpur lalu memelukmu
Dan kau menciumnya


S.Yoga

3 komentar:

  1. puosonya bagus, terinspirasi dari apa nie puisi? dari lumpur lapindo ta? salam kenal ya...

    BalasHapus
  2. maksud aku tuh Puisinya bukan puosonya, salah ketik.

    BalasHapus
  3. makasih.. itu cuma puisi yang dibaca pas lomba puisi dulu kug

    BalasHapus