Rabu, 14 September 2011

Malamku

Kupikir sirius tak lagi temani malam-malamku
kukira butiran pasir tak lagi berdesir
setelah kau ucap tak sanggup padaku...
Namun aku tak mengira sebelumnya
jika deru debu masih setia memeluk erat tubuh ringkihku
Di tengah gersangnya setapak yang tak tau dimana ujungnya



Sirius pun masih terlihat
Walau ia sangatlah jauh
Ia masih setia mengilaukan setitik cahaya
Walau tak lagi mampu terangi hatiku

Cahaya yang aku sendiri tak pernah tau untuk siapa dipersembahkan..

Surabaya, 14 September 2011






2 komentar: