Obesitas adalah
suatu penyakit kelebihan berat badan akibat timbunan lemak berlebih. Hal ini
dapat terjadi karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak
daripada kalori yang dibakar. Obesitas bisa menyerang anak-anak maupun dewasa.
Wanita
memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi daripada
pria karena wanita
memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
daripada pria. Selain itu, wanita
setelah menikah yang cenderung akan bertambah berat
badannya karena pemakaian alat
kontrasepsi hormonal seperti
pil, suntik dan lainnya. Wanita juga
cenderung memiliki kadar aktivitas yang lebih rendah daripada
laki-laki, sehingga resiko semakin besar.
Pada abad ke-19
hingga awal abad ke-20 obesitas dianggap sebagai lambang kemakmuran, kesuksesan
finansial,serta lambang kesehatan. Jika seseorang memiliki kemampuan ekonomi
tinggi maka ia memiliki kebebasan untuk membeli pangan dengan kuantitas dan
kualitas yang lebih baik, sehingga nilai pendapatan keluarga berpengaruh pada
pola konsumsi. Paradigma masyarakat pada awalnya sehat sama dengan gemuk,
karena orang gemuk itu tanda kesuburan dan tidak rentan dari penyakit.
Faktanya,
Obesitas atau kelebihan berat badan memicu timbulnya risiko yang amat besar
terhadap timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes melitus,
hipertensi, stroke, kolesterol tinggi dan lainnya. Berubahnya pola hidup kearah
yang tidak sehat, aktivitas sehari-hari yang menurun serta peningkatan konsumsi
tinggi energi, tinggi lemak namun rendah serat semakin memperbesar risiko terserang
penyakit degeneratif.
Jika
hal tersebut tetap
berlangsung di masyarakat, maka
obesitas dapat menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang sistemik. Salah
satu alasan mengapa
masalah tersebut sangat sistemik adalah
obesitas dapat menjadi pokok
penyebab munculnya banyak penyakit degeneratif
di masyarakat.Jika masyarakat
memilik irisiko yang amat besar terhadap penyakit
degeneratif
maka
produktivitas masyarakat akan menurun. Belum lagi
pola hidup pada
umumnya yang semakin mengarah
pada ketidaksehatan akan
mengakibatkan angka harapan hidup
menurun. Paparan di atas sudah jelas melanggar
konsep sehat WHO yang menyatakan sehat adalah keadaan
baik dimana tidak
cacat fisik, mental dan sosial dan mampu produktif.
Beberapa faktor
yang dapat mengakibatkan obesitas adalah genetik, lingkungan, psikis,
kesehatan, obat-obatan, faktor perkembangan dan aktivitas fisik. Seseorang yang
memiliki riwayat keluarga penderita obesitas akan memiliki peluang yang lebih
tinggi untuk terkena obesitas. Lingkungan yang dimaksud disini mengarah pada
pola atau gaya hidup misalnya berapa kali seseorang makan dan apa saja
aktivitasnya. Psikis seseorang atau emosi seseorang dapat mempengaruhi pola
makan orang tersebut. Obat-obat tertentu seperti steroid dan obat anti depresi
dapat meningkatkan berat badan. Pertambahan jumlah sel dan peningkatan ukuran
sel dapat menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Secara umum
obesitas dibagi menjadi dua, yaitu android atau sentral dan ginoid. Android
ketika badan seperti gentong, perut buncit, banyak terjadi pada kaum pria.
Ginoid banyak terjadi pada kaum wanita yang telah menopause dengan bokong
membuncit dan terkesan seperti buah pir.
Metode paling
praktis dan sederhana dalam menentukan tingkat Overweight dan Obesitas pada
seseorang adalah Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Index. IMT diperoleh dengan
cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai
IMT yang didapat tidak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Klasifikasi IMT
menurut World Health Organization (WHO) tahun 1998 mendefinisikan Overweight
apabila diperoleh IMT ≥ 25 dan Obesitas apabila IMT ≥ 30. IMT ini bermanfaat
dalam menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko
penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.
Data tentang
obesitas yang terkumpul dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi obesitas pada 10 hingga 15 tahun terakhir dengan angka
kejadian terbanyak di Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100
juta penduduk di seluruh dunia menderita Obesitas, dan angka ini masih akan
terus meningkat. Diperkirakan apabila keadaan ini terus berlanjut maka pada
tahun 2230 sebanyak 100 % penduduk Amerika Serikat akan menjadi Obesitas.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia ? Menurut data yang diperoleh dari
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes tahun 1997, sebanyak 12,8 % pria dewasa
mengalami Overweight dan sebanyak 2,5 % mengalami Obesitas. Sedangkan pada
wanita angka ini menjadi lebih besar lagi yaitu 20 % dan 5,9 %.
Solusi
yang dapat diterapkan
untuk mencegah bertambah
besarnya masalah obesitas di masyarakat diantaranya adalah menyebarluaskan
informasi tentang manfaat pola hidup sehat serta dampak-dampak dari obesitas. Memberikan pengobatan berupa obesity treatment pyramid yang terdiri dari modifikasi gaya
hidup, farmakoterapi dan operasi. Modifikasi hidup di sini mengarah
pada diet dan aktivitas fisik untuk mengurangi
asupan lemak.Farmakoterapi dengan obat-obatan boleh
diakukan jika lingkar pinggang meningkat dan timbul berbagai macam penyakit.
Penggunaan farmakoterapi tidak boleh dilakukan jika berat badan masih ideal.
Sementara itu, operasi dilakukan dengan mengecilkan lambung yang biasanya
merupakan alternatif terakhir jika tidak ada jalan keluar lagi. Selain itu makan
makanan dengan gizi seimbang,
kurangi
makanan berkalori tinggi, perbanyak aktivitas dan olahraga teratur.
sereem kakaaaak, jangan sampe obesitaaas :'''
BalasHapusJangan sampek banget deh pokoknya :-)
BalasHapus