Kamis, 20 Desember 2012

KENALI OBESITAS


Obesitas adalah suatu penyakit kelebihan berat badan akibat timbunan lemak berlebih. Hal ini dapat terjadi karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Obesitas bisa menyerang anak-anak maupun dewasa.
Wanita memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi daripada pria karena wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak daripada pria. Selain itu, wanita setelah menikah yang cenderung akan bertambah berat badannya karena pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik dan lainnya. Wanita juga cenderung memiliki kadar aktivitas yang lebih rendah daripada laki-laki, sehingga resiko semakin besar.
Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 obesitas dianggap sebagai lambang kemakmuran, kesuksesan finansial,serta lambang kesehatan. Jika seseorang memiliki kemampuan ekonomi tinggi maka ia memiliki kebebasan untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sehingga nilai pendapatan keluarga berpengaruh pada pola konsumsi. Paradigma masyarakat pada awalnya sehat sama dengan gemuk, karena orang gemuk itu tanda kesuburan dan tidak rentan dari penyakit.

Faktanya, Obesitas atau kelebihan berat badan memicu timbulnya risiko yang amat besar terhadap timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, kolesterol tinggi dan lainnya. Berubahnya pola hidup kearah yang tidak sehat, aktivitas sehari-hari yang menurun serta peningkatan konsumsi tinggi energi, tinggi lemak namun rendah serat semakin memperbesar risiko terserang penyakit degeneratif.
Jika hal tersebut tetap berlangsung di masyarakat, maka obesitas dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sistemik. Salah satu alasan mengapa masalah tersebut sangat sistemik adalah obesitas dapat menjadi pokok penyebab munculnya banyak penyakit degeneratif di masyarakat.Jika masyarakat memilik irisiko yang amat besar terhadap penyakit degeneratif maka produktivitas masyarakat akan menurun. Belum lagi pola hidup pada umumnya yang semakin mengarah pada ketidaksehatan akan mengakibatkan angka harapan hidup menurun. Paparan di atas sudah jelas melanggar konsep sehat WHO yang menyatakan sehat adalah keadaan baik dimana tidak cacat fisik, mental dan sosial dan mampu produktif.
Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan obesitas adalah genetik, lingkungan, psikis, kesehatan, obat-obatan, faktor perkembangan dan aktivitas fisik. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga penderita obesitas akan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk terkena obesitas. Lingkungan yang dimaksud disini mengarah pada pola atau gaya hidup misalnya berapa kali seseorang makan dan apa saja aktivitasnya. Psikis seseorang atau emosi seseorang dapat mempengaruhi pola makan orang tersebut. Obat-obat tertentu seperti steroid dan obat anti depresi dapat meningkatkan berat badan. Pertambahan jumlah sel dan peningkatan ukuran sel dapat menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Secara umum obesitas dibagi menjadi dua, yaitu android atau sentral dan ginoid. Android ketika badan seperti gentong, perut buncit, banyak terjadi pada kaum pria. Ginoid banyak terjadi pada kaum wanita yang telah menopause dengan bokong membuncit dan terkesan seperti buah pir.
Metode paling praktis dan sederhana dalam menentukan tingkat Overweight dan Obesitas pada seseorang adalah Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Index. IMT diperoleh dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai IMT yang didapat tidak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Klasifikasi IMT menurut World Health Organization (WHO) tahun 1998 mendefinisikan Overweight apabila diperoleh IMT ≥ 25 dan Obesitas apabila IMT ≥ 30. IMT ini bermanfaat dalam menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.
Data tentang obesitas yang terkumpul dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi obesitas pada 10 hingga 15 tahun terakhir dengan angka kejadian terbanyak di Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk di seluruh dunia menderita Obesitas, dan angka ini masih akan terus meningkat. Diperkirakan apabila keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 sebanyak 100 % penduduk Amerika Serikat akan menjadi Obesitas. Bagaimana dengan kondisi di Indonesia ? Menurut data yang diperoleh dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes tahun 1997, sebanyak 12,8 % pria dewasa mengalami Overweight dan sebanyak 2,5 % mengalami Obesitas. Sedangkan pada wanita angka ini menjadi lebih besar lagi yaitu 20 % dan 5,9 %. 
Solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah bertambah besarnya masalah obesitas di masyarakat diantaranya adalah menyebarluaskan informasi tentang manfaat pola hidup sehat serta dampak-dampak dari obesitas. Memberikan pengobatan berupa obesity treatment pyramid yang terdiri dari modifikasi gaya hidup, farmakoterapi dan operasi. Modifikasi hidup di sini mengarah pada diet dan aktivitas fisik untuk mengurangi asupan lemak.Farmakoterapi dengan obat-obatan boleh diakukan jika lingkar pinggang meningkat dan timbul berbagai macam penyakit. Penggunaan farmakoterapi tidak boleh dilakukan jika berat badan masih ideal. Sementara itu, operasi dilakukan dengan mengecilkan lambung yang biasanya merupakan alternatif terakhir jika tidak ada jalan keluar lagi. Selain itu makan makanan dengan gizi seimbang, kurangi makanan berkalori tinggi, perbanyak aktivitas dan olahraga teratur.

2 komentar: