kukira butiran pasir tak lagi berdesir
setelah kau ucap tak sanggup padaku...
Namun aku tak mengira sebelumnya
jika deru debu masih setia memeluk erat tubuh ringkihku
Di tengah gersangnya setapak yang tak tau dimana ujungnya
Sirius pun masih terlihat
Walau ia sangatlah jauh
Ia masih setia mengilaukan setitik cahaya
Walau tak lagi mampu terangi hatiku
Cahaya yang aku sendiri tak pernah tau untuk siapa dipersembahkan..
Surabaya, 14 September 2011
SO Sweet ..
BalasHapusmengenah bngetz ...
sekali kali puisimu donk bang tampangin
BalasHapus